~Seuntai Harapan~
Malam telah meninggal kan aku di atas
ranjang
tak tahu, bagaimana hendak kukatakan
lewat kata-kata ini
aku yang tak pernah bemimpi bertemu
denganmu
tetapi ia terjadi bagai meniti dijaluran pelangi
hatimu erat kugenggam kalbuku mesra
bernyanyi
Kasih ...
jika tiba-tiba kau lihat aku menangis
tangisan itu bukan tanda penyesalan
tetapi sesungguhnya upayaku
melahirkan rasa kebahagiaan
bahwa kini kau dan aku sepenuh rela
telah bersatu
Kasih ...
leburkan kebimbanganmu itu
daun-daun di pohonpun tak ragu dengan
cahaya
bahkan bersedia menghadapi musim
gelora
tanamkan keyakinan, suburkan tabah,
dan ...
kita akan hadapi hari-hari yang indah
Ini titik mula perjalanan kita, destinasi
kita
percayalah ...
kita akan mampu menggapai
pelangi-pelangi
kita akan mengarungi lembah dan duri
mekarkan rasa kita berdua dalam meniti
hidup yang bermakna
Kasih ...
singgahkah ke tanah perasaanku
akan kusambut dengan senyumanku
kita cairkan segala dendam
kita alirkan sungai kebahagiaan
tempat kita bermandi setiap pagi dan
petang
semoga harapku bukan sekedar angan dan hayalan ...
Thursday, August 21, 2014
Thursday, August 7, 2014
*Syair hati
dihiasi pelangi cinta
pemilik got kesedihan
dengan hutan kebingungan
pula rawa menakutkan
ada puncak gunung yang menantang
jua jurang yang menautkan hati-hati
ada taman kasmaran
ada komedi tawa
ada air terjun air mata
ada pemandangan yang mengagumkan
sanubari jurang paling dalamnya
sebab itulah ia disebut tempat rasa
"rasa hati tak mungkin ditolak,sepahit apapun rasakanlah dan ambil kisah agar kau sukses darinya"
dihiasi pelangi cinta
pemilik got kesedihan
dengan hutan kebingungan
pula rawa menakutkan
ada puncak gunung yang menantang
jua jurang yang menautkan hati-hati
ada taman kasmaran
ada komedi tawa
ada air terjun air mata
ada pemandangan yang mengagumkan
sanubari jurang paling dalamnya
sebab itulah ia disebut tempat rasa
"rasa hati tak mungkin ditolak,sepahit apapun rasakanlah dan ambil kisah agar kau sukses darinya"
Wahai kesempurnaan yang menjelma...
Maafkan hati ini yang tak sengaja mendambakanmu...
Setitik rindu ini ingin menyentuhmu...
Tapi mungkin tak akan berarti bagimu....
Ku yakin engkau telah genap...
Sedang aku selalu ganjil...
Kerinduan yg memberontak di ruang kecil dalam benak ini, memaksaku untuk memberanikan diri...
Berani melawan kodrat, berani melawan hormat...
Aku telah hina...
Mungkin ini sebentuk kehinaan di matamu...
Namun aku tak mengemis...
Aku hanya memberanikan diri menggapaimu,
Meski ku tahu kau tak akan pernah ku gapai...
Maafkan sekeping hati yg telah lancang mengagumi kesempurnaanmu...
Salamkan aku kepada bahagiamu...
Maafkan hati ini yang tak sengaja mendambakanmu...
Setitik rindu ini ingin menyentuhmu...
Tapi mungkin tak akan berarti bagimu....
Ku yakin engkau telah genap...
Sedang aku selalu ganjil...
Kerinduan yg memberontak di ruang kecil dalam benak ini, memaksaku untuk memberanikan diri...
Berani melawan kodrat, berani melawan hormat...
Aku telah hina...
Mungkin ini sebentuk kehinaan di matamu...
Namun aku tak mengemis...
Aku hanya memberanikan diri menggapaimu,
Meski ku tahu kau tak akan pernah ku gapai...
Maafkan sekeping hati yg telah lancang mengagumi kesempurnaanmu...
Salamkan aku kepada bahagiamu...
Subscribe to:
Posts (Atom)